Langsung ke konten utama

Postingan

Mudik Madiun

Dahulu dan sekarang takkan pernah sama Ingin rasanya lebaran bersama suami dan anak di kampung halamanku tapi tak pernah terwujud Aku ingin menikmati hari hari yg dulu bertiga saja Di alun2, masjid besar, pusat perbelanjaan, playground anak saat lebaran hanya bertiga Impianku ini tak pernah kuutarakan karena aku tahu kamu takkan pernah mau pulang ke kampung halamanku Madiun Tak ada lagi tempatku untuk pulang Karena semua telah berbeda
Postingan terbaru

Woy rantau-ers ibukota, mudik yuk!

Hai anak rantau pecinta kereta! Gimana udah pada dapat Tiket Kereta Lebaran 2018 buat belum? Apaaa.. Belum? Gini deh.. Di sini aku mau berbagi tips dan trik buat kamu yang ngaku pecinta kampung halaman, yang nggak bisa terlepas dari bayangan nostalgia home sweet home mu di desa sonooo. Apalagi pas lebaran udah kebayang kan dari sekarang kumpul sama sanak saudara, makan bareng, sungkem sana sini.. Nah, buat rantau-ers ibukota yang ngandalin transportasi kereta buat mudik. Aku mau kasih tau caranya biar begadangmu nggak sia sia, udah rahasia umum kali nyari tiket mudik itu kayak jaga lilin hihi... 1. Siapin alarm. Setel sebelum jam 24.00 kalo kamu mau bobo dulu. Misal 23.30, biar pas alarm mu bunyi kamu punya waktu merem melek dulu. Trus bisa segera on fire pas jam 24.00 nya💪💪💪 2. Pastiin kuota mu tersedia, sinyal 4G oke dan batere hp full. Ini wajib ain udah. Gak bisa ditawar lagi.📱📱📱 3. KTP jangan lupa. Lah jangan sampe pas bisa pesen mau masukin no ktp, kamu malah sibuk

KERJA ATAU S2?

Pertanyaan itu pasti muncul di benak sebagian besar mahasiswa S1 tingkat akhir. Sempat juga membayangiku dulu. Tapi dulu aku mantap ingin kerja! Dan alhamdulillah terwujud. Bukan apa-apa, hanya karena aku ingin segera mandiri dan membantu orang tua serta tertantang dengan dunia kerja. Ini adalah tahun kerjaku yang ke-5, hampir ke-6. Saya sedikit merasa jenuh. Mungkin ini karena pekerjaan yang sekarang tidak ''surprise'' seperti dulu. Mungkin juga aku sudah termasuk sedikit lama di instansi ini. Hampir 4 tahun tentu tidak bisa dibilang newbie. Apalagi Bosku sekarang juga tidak semenantang dulu. Dulu sedikit"cito, sedikit" tugas/ dinas, sedikit" kena sindir dan semprot. Jujur kuakui hal ini menguntungkanku agar lebih kaya pengalaman dan tahan banting. Tapi jika sekarang terjadi, bisa" aku tidak punya waktu ketemu anak dan suami karena seminggu sekali paling nggak harus keluar kota. Jadi aku harus bersyukur di setiap episode kehidupan ini pasti ada ke

KEGIATAN PAGI

Akhir-akhir ini saya semakin jarang menulis. Kesibukan sebagai ibu pekerja+ibu rumah tangga menyita waktuku. Bangun pagi dari jam 4 lalu rutinitas harianku bebersih di kamar mandi, memasak air termos untukmu Nak, lalu mencuci botol dan segala perkakas rumah tangga, kemudian merebus air untuk mensterilkannya. Pukul 4.30 saya sholat subuh. Kalau ada cucian, sebelumnya saya dan utimu bergantian mengoperasikan mesin cuci. Sampai pukul 05.00 cucian selesai dan tinggal dijemur. Ada kalanya kau sudah bangun, Nak. Jadi kau ikut utimu menjemur, sedangkan aku memasak goreng2an yang gampang. Paling tidak, ada yg tersedia di meja makan, seperti telur, tahu, tempe, ayam goreng untuk sarapan. Sampai 5.20 aku memasak, lalu 30 menit sebentar aku menemanimu, Nak. Entah bermain di luar atau sekedar bercengkrama dan memelukmu. Jam 5.50 aku bergegas mandi dan menyiapkan air mandimu serta pakaian yang akan kau pakai hari ini. Hingga jam 6.30 aku harus berangkat kerja dengan terburu-buru bersama papamu. Di

WAKTU AKAN BERJALAN CEPAT, NAK

Melihatmu tumbuh besar adalah suatu kebahagiaan sekaligus keharuan. Intensitasku memelukmu dan menciummu akan semakin berkurang. Sungguh menyayangimu, Nak