Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

KERJA ATAU S2?

Pertanyaan itu pasti muncul di benak sebagian besar mahasiswa S1 tingkat akhir. Sempat juga membayangiku dulu. Tapi dulu aku mantap ingin kerja! Dan alhamdulillah terwujud. Bukan apa-apa, hanya karena aku ingin segera mandiri dan membantu orang tua serta tertantang dengan dunia kerja. Ini adalah tahun kerjaku yang ke-5, hampir ke-6. Saya sedikit merasa jenuh. Mungkin ini karena pekerjaan yang sekarang tidak ''surprise'' seperti dulu. Mungkin juga aku sudah termasuk sedikit lama di instansi ini. Hampir 4 tahun tentu tidak bisa dibilang newbie. Apalagi Bosku sekarang juga tidak semenantang dulu. Dulu sedikit"cito, sedikit" tugas/ dinas, sedikit" kena sindir dan semprot. Jujur kuakui hal ini menguntungkanku agar lebih kaya pengalaman dan tahan banting. Tapi jika sekarang terjadi, bisa" aku tidak punya waktu ketemu anak dan suami karena seminggu sekali paling nggak harus keluar kota. Jadi aku harus bersyukur di setiap episode kehidupan ini pasti ada ke

KEGIATAN PAGI

Akhir-akhir ini saya semakin jarang menulis. Kesibukan sebagai ibu pekerja+ibu rumah tangga menyita waktuku. Bangun pagi dari jam 4 lalu rutinitas harianku bebersih di kamar mandi, memasak air termos untukmu Nak, lalu mencuci botol dan segala perkakas rumah tangga, kemudian merebus air untuk mensterilkannya. Pukul 4.30 saya sholat subuh. Kalau ada cucian, sebelumnya saya dan utimu bergantian mengoperasikan mesin cuci. Sampai pukul 05.00 cucian selesai dan tinggal dijemur. Ada kalanya kau sudah bangun, Nak. Jadi kau ikut utimu menjemur, sedangkan aku memasak goreng2an yang gampang. Paling tidak, ada yg tersedia di meja makan, seperti telur, tahu, tempe, ayam goreng untuk sarapan. Sampai 5.20 aku memasak, lalu 30 menit sebentar aku menemanimu, Nak. Entah bermain di luar atau sekedar bercengkrama dan memelukmu. Jam 5.50 aku bergegas mandi dan menyiapkan air mandimu serta pakaian yang akan kau pakai hari ini. Hingga jam 6.30 aku harus berangkat kerja dengan terburu-buru bersama papamu. Di

WAKTU AKAN BERJALAN CEPAT, NAK

Melihatmu tumbuh besar adalah suatu kebahagiaan sekaligus keharuan. Intensitasku memelukmu dan menciummu akan semakin berkurang. Sungguh menyayangimu, Nak

MENATAP MASA DEPAN

Impianku yg belum tercapai... 1. Diriku dan suami bisa pendidikan S2 dgn beasiswa atau tubel (no bayar sendiri, mending buat pendidikan anak aja kalau bayar sendiri) Aamiin.. 2. Suami bisa bekerja di BUMN atau PNS (Aamiin..) 3. Bisa pindah ke jateng atau jatim (kok pengennya ke solo ya..) Aamiin.. 4. Bisa punya rumah sendiri (Aamiin..) 5. Bisa berangkatin mama dan mertua ke tanah suci (Aamiin..) Sejak dulu alhamdulillah jalanku lurus2 saja. Sd, smp, sma, univ semua negeri dan favorit. Bekerja pun walau pernah di LSM tapi berakhir di pegawai negeri juga. Menikah pun sesuai dgn impianku di usia 25 tahun dan punya anak di usia 26 tahun. Padahal aku tahu aku bukan org yg pintar dan sering lemot kalau mikir. Terlalu banyak impian.. Semoga Allah selalu menjagaku dan keluargaku serta memuluskan jalanku sekali lagi di usiaku yg sudah dewasa ini... Aamiin..

ASI BERHENTI DI USIA 9 BULAN

Tepat di usia damar 9,5 bulan, aku mengalami mens lagi. Menurut beberapa artikel kesehatan yang aku baca, tanda wanita setelah melahirkan, kemudian nifas dan mens teratur sebulan sekali adalah tanda wanita itu subur kembali, KB alaminya sudah mulai menghilang dan ASI yang dimilikinya semakin berkurang. Sepertinya hal itu sangat berlaku bagiku. Semenjak 3 minggu belakangan ASI ku seperti kering, dipompa hanya dapat 20-30 ml, padahal sudah makan minum banyak. Akhirnya aku memutuskan gantung alat pumping (pensiun pumping) padahal saat ini aku lebih banyak punya waktu pumping daripada saat dulu waktu ASI sedang banyak-banyaknya, damar masih berusia 2-3 bulan. Menyesal tentu ada, sangat ada, bahkan aku masih ingin pumping dan memberi ASI pada damar. Cara satu-satunya kubiarkan dia ngempeng waktu menidurkannya. Sedikit-sedikit ASI ku tetap keluar. Cita-citaku memberi ASI sampai 2 tahun kandas sudah...

MENYIKAPI POLITIK #SOK

Saya tidak tahu pihak mana yg benar dan mana yg salah.  Politik menurut saya memang abu2. Semua ada kepentingan. Entah tulus untuk rakyat, mana tau juga untuk kekuasaan pribadi.  Wajar bila ada perbedaan pendapat. Namun hari ini #pinjamistilahAB #maapyeepak banyak yg tidak bisa menerima pendapat org lain. Beda pendapat bikin emosi naik padahal seharusnya bisa jadi bahan diskusi bersama dan tidak mengolok org yg berbeda pendapat. Astaga, ini kan pelajaran ppkn di waktu SD dulu ya tolong hargailah pendapat orang lain. Saya punya pendapat dan kamu punya pendapat. Orang yg berbeda pendapat dgn saya, saya lihat bukan kaum sumbu pendek jg seperti yg dikatakan beberapa web opini. Dia baik dan pintar. Namun itulah pandangannya. Sebaliknya orang yg sependapat dgn saya bisa jadi orang yg keras kepala dan kadang saya sebal dengan sikapnya. Jadi mari kita sikapi situasi politik hari ini dengan kepala dingin. Belajarlah menghargai perbedaan. Saling menerima keadaan. Jangan terlalu reaktif. Liha