Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2013

Doa untuk Kakakku

Kak, sejujurnya aku tak tahu harus meminta apa, berdoa apa... Masih pantaskah aku berdoa, dengan tubuh yang berlumuran dosa... Inginku sungguh aku tak ingin berpisah denganmu walau hanya sementara... Di saat aku akan meniti hidupku di kota yang baru dengan bayang2 kesuksesan di depan mata... Kebanggaan orang tua dan keluarga... Sebaliknya harus aku jauh darimu, laki-laki yang sangat kucinta dan kusayangi... Tapi itu egois ya kak terhadap Tuhan kita, Allah SWT? Sudah diberi rezeki luar biasa, masih minta lagi.. Namun aku berpikir bukankah tugas kita sebagai orang beriman adalah berdoa? Meminta apapun hanya kepada-Nya? Maka aku akan tetap berdoa, Semoga kakak segera mendapatkan pekerjaan tetap di Jakarta Kita bisa mulai bekerja di waktu yang sama, di kota yang sama Dilancarkan dan dimudahkan kita untuk bersatu dalam ikatan suci pernikahan Aku percaya Allah selalu tahu isi hati kita, umat-Nya Aamiin ya Rabbal 'Alamiin

SAAT PERPISAHAN

di setiap perjumpaan, aku selalu berharap waktu berhenti berlari bahkan mungkin untuk selamanya di setiap jurang perpisahan, aku selalu melantunkan doadoa, semoga waktu dengan begitu cepat mengembalikan perjumpaan namun ternyata tidak,, di setiap rangkaian cerita yang kutemui, selalu saja perpisahan menyisakan sesak bahkan aku harus berjuang menerimana tentang itu walau kutahu sejak pertemuan diciptakan maka saat itu pula perpisahan selalu membayangi aku tahu itu namun aku juga punya kuasa untuk melawan meski melawan perpisahan serupa dengan menghalau angin. ah, entahlah. terlalu pedih berkisah tentang perpisahan. Selalu saja terkesan amat sangat sentimental. saat perpisahan tiba, yang aku lakukan hanyalah mengeja waktu yang berlalu, menghitung setiap yang kulalui dalam kesendirian dan itu amat menyiksa. selalu saja ada alasan untuk menemui perpisahan dan kali ini, mungkin sebentar lagi, kami berpisah namun bukan benarbenar berpisah. Hanya sesaat mungkin karena kami sudah meren

THIS RINGS

Cincin ini, tidak seperti yang kalian bayangkan tentang cincin dari emas atau bahkan kalian berpikir tentang cincin dari berlian. itu terlalu mahal buat kami. cincin ini bahkan terbuat dari perak atau besi biasa yang kami beli di sudut alun-alun kota ini. suatu senja saat melepas hari yang amat terik, kami memutuskan menghabiskan senja mengitari kota yang sebentar lagi akan kami tinggalkan demi melangkahkan jejak kehidupan yang selanjutnya yang mungkin saja akan kami arungi di ibu kota. tempat yang sebelumnya tidak masuk dalam daftar tempat huni kami namun ternyata selalu saja pikiran tak sejalan dengan skenario langit. kami harus melanjutkan cerita hidup di ibu kota. kok malah ngelantur kemana-mana ya. Kembalo ke cincin. Mungkin saja ini bukan pertanda kami sudah tunangan namun lebih dari itu, kami saling menyematkan cincin di jari manis sebelah kanan sebagai pertanda kami tidak akan saling meninggalkan bahkan ini yang akan mengikat tali cinta kami. cincin yang dibeli di saat senja

Resolusi Kita 2014

1. GETTING A JOB IN JAKARTA 2. DO JOB WELL IN JAKARTA 3. SENDING MONEY FOR MOM EVERY MONTH 4. REDUCING OUR SIN 5. BUYING A NEW MOBILE FOR MYSELF 6. ALWAYS BE TOGETHER 7. SAVING MUCH MONEY FOR MARRIAGE AND THE FUTURE 8. BUYING MOTORCYCLE

Speechless

Aku nggak apa2 kok Mungkin cuma butuh waktu Dua baris tulisan di atas kubuat tepat tanggal 24 Desember 2013 Saat aku tahu tidak diterima di CPNS Pemprov Jatim Tak bisa kupungkiri kekecewaanku.. Namun sekarang, tanggal 25 Desember 2013 keadaan berubah 180 derajat Subhanallah.. Alhamdulillah.. Allahu Akbar... Aku lolos ya Allah.. Aku lolos.. Engkau telah menunjukkan kuasamu yang terbaik Mungkin ini jalan yang Engkau pilihkan untukku Terima kasih ya Allah Kadang aku masih merasa ini mimpi kah? Berkali2 aku menepuk pipiku.. Diterima di CPNS Kementrian Kesehatan Pusat Jakarta, Biro Kepegawaian Peminatan yang sesuai denganku selama ini Kini aku harus menyiapkan kesehatan tubuh dan mentalku yang lebih kuat serta segalanya harus lebih baik Semoga Engkau selalu mengiringi langkahku, ya Allah Aamiin Mungkin ini kado akhir tahun 2013 buat mama, bapak di sana, dan kakakku I love you all so much, thanks for always accompanying me every time :)

Untuk Mama

Mama, 1 kata yang merujuk kepada seorang wanita yang paling berarti dalam hidupku Sejak kecil aku lebih suka "ngamplok" ke mama daripada bapak Entah kenapa nyaman sekali di pelukan mama Mama jarang sekali marah Bahkan kata murid2nya mama adalah guru yang paling sabar di sekolah Sampai suatu saat bapak harus pergi untuk selamanya Aku ingat mama murung sekali waktu itu Air mata sering sekali menghiasi pipinya Cukup membutuhkan waktu lama untuk mengembalikan senyuman mama 2003 aku harus bersabar setiap hari melihat suasana rumah begitu suram... 2004 mas aris harus tinggal di luar kota sehingga aku dan mama hanya berdua di rumah.. rasanya sepi sekali kurasakan.. biasanya bertiga sekarang tinggal berdua 2005, 2006, 2007 aku dan mama mulai bisa menikmati kehidupan berdua.. 2008 aku harus pergi meninggalkan mama di rumah sendiri karena aku harus kuliah di surabaya aku melihat mama berkaca-kaca tiap aku kembali ke kota perjuangan 2009, 2010, 2011, 2012, 2013 mama mulai t

Resensi Buku Cerita dalam Keheningan

Judul         : Cerita dalam Keheningan Penulis     : Zara Zettira ZR Penerbit     : Esensi, Erlangga Group "In silence, there is a story of miracles. In silence, you will find many things you won't find in searching..." “...saat inilah yang kita miliki karena kemarin bukan lagi milik kita dan hari esok belum tentu kita jumpai.” Saya bukan orang yang terlalu suka membaca novel yang agak berat. Dulu bacaan saya hanyalah teenlit dan sejenisnya. Maka saya tidak mengenal siapa itu Zara Zettira ZR. Kali ini saya berkesempatan untuk membaca salah satu karyanya yang best seller lewat buku yang berjudul Cerita dalam Keheningan. Sebuah buku yang mengangkat kisah nyata tentang perjalanan hidup penulis sendiri. Zaira Ramadhani, seorang gadis yang lahir dari keluarga kaya raya dan terhormat. Dia tinggal di sebuah paviliun mewah bersama keluarga besarnya, keluarga petinggi partai politik yang juga seorang pebisnis, keluarga yang terdiri dari berbagai ras, suku, buday

Resensi Buku River's Note

Judul Buku : River’s Note                                                            Pengarang  : Fauzan Mukrim Penerbit     : Noura Books Tebal          : xii + 255 halaman Cetakan      : Pertama, April 2012 “River, sejak kutahu kau akan lahir ke dunia, aku mencoba mengingat kembali pelajaran-pelajaran kecil, tetapi berharga, yang mungkin tercecer atau terlupa. Kutemukan semua dari hal luar biasa sampai yang sederhana. Lalu kusiapkan semua kisah ini untukmu agar kau bisa mengingatnya sebagai pelajaran hidup.   Kau akan tahu ada orang yang bisa bahagia dengan hidup yang serba kurang. Kau akan percaya ada orang yang rela mati demi keyakinan. Dan kau akan tergugah dengan cinta yang tak mengenal batas waktu dan ruang.   Namun, semakin banyak yang aku tulis, semakin aku berpikir akulah yang justru banyak belajar darimu. Dan inilah persembahan dariku, sebuah catatan cinta untukmu..”   Ya buku ini memang kumpulan tulisan seorang ayah untuk anak pertamanya yang bernama Ri

Hanya Ingin Bernostalgia

Bulan yang sama dengan tahun yang berbeda. Ya, Desember tahun ini dan tahun lalu sangatlah berbeda. Tahun lalu aku harus bekerja sebagai layaknya seorang spg. Berdiri berjam-jam di tempat umum, mal, toko buku. Membuang rasa malu dan seganku. Menyapa banyak orang dan berusaha ramah dengan mereka. Aku merasa hampir seluruh waktuku diambil pekerjaan ini karena sistem kerjanya secara shift. Jika aku dapat shift pagi tetap saja sore menjelang malam aku baru sampai di kos. Jika dapat shift sore, setengah sebelas malam aku baru bisa sukses membaringkan tubuhku di atas kasur kamarku. Kadang aku menitikkan air mata sendiri karena aku sangat lelah dengan pekerjaan itu. Namun, aku sangat... sangat bersyukur bisa merasakan pekerjaanku setahun lalu tersebut. Aku bisa mengenal teman-teman baru dari berbagai latar belakang yang berbeda. Kini bahkan salah satunya menjadi orang terdekatku. Mungkin dengan bekerja di tempat itu adalah jalanku bisa bertemu dengan belahan jiwaku. Bahkan aku merasa ajaib.

River's Note by Fauzan Mukrim

Pertama kali aku mengenal buku ini dari kakakku tersayang. Katanya isi buku ini penuh hikmah dan banyak pelajaran yang dapat dipetik. Penulisnya adalah kakak kawannya yang bekerja di trans tv yang bernama Fauzan Mukrim. Entah kenapa aku suka membacanya pelan-pelan. Bab di dalam buku ini pendek-pendek dan sederhana. Ya buku ini adalah tulisan seorang ayah untuk anaknya yang bernama River agar suatu hari nanti si anak ini bisa jauh lebih dalam mengenal ayahnya. Isinya begitu sarat makna. Kisah nyata yang dialami oleh Kak Fauzan Mukrim itu sendiri. Saat membacanya aku banyak terhenyak, terharu, kadang mengangguk sendiri membenarkan isi dalam buku tersebut. Saat membacanya aku sering teringat kakak dan seperti belajar mengenal dirinya lebih dalam. Entah mengapa aku merasa kakak mirip Kak Fauzan. Saat membacanya aku merasa belajar mengenal lingkungan kakakku di Makasar dan Sulawesi. Saat membacanya aku begitu terpesona dengan kasih sayang Kak Fauzan kepada River dan istrinya yang teram

Setahun Bekerja di Kampus

Tak terasa penghujung 2013 sudah di depan mata. Dan aku masih tetap di sini. Di ruangan yang terdiri dari 2 komputer, 3 meja, 6 kursi, dan 1 lemari besar. Hampir setahun aku berkawan dengan benda-benda ini. Tak kupungkiri bekerja di sini adalah suatu hal yang menyenangkan walaupun kadang dipandang sebelah mata oleh beberapa orang, bahkan dosen sekalipun. Bekerja di kampus ini cukup nyaman, tenang, dan tidak banyak tekanan. Bukan karena hal itu, aku tak berusaha mencari pekerjaan lain yang lebih mengasah kemampuanku. Namun terkadang aku berpikir mungkin di sini adalah lahan rezeki yang cocok untukku. Aku diatur dan ditempatkan oleh Tuhanku, Allah Yang Maha Kuasa di sini karena sesuai dengan kemampuanku. Oleh karena itu, aku harus memberikan daya upayaku yang terbaik di sini, memberikan manfaat dan mengabdi untuk kampus ini yang mendidikku hingga sarjana. Mungkin sementara ini adalah yang terbaik untukku sampai kemampuanku mencukupi untuk bekerja di tempat yang lebih baik menurut Allah S

Desember Menyapaku

Setahun yang lalu, tanggal 3 Desember aku mulai bekerja untuk pertama kalinya di suatu LSM internasional yang ada di Surabaya. Tahun ini aku juga mulai bekerja lagi setelah terbaring sakit selama 2 minggu di rumah. Bedanya kali ini aku bekerja di bidang pendidikan dan sudah hampir setahun berjalan. Desember bagiku bukan bulan terakhir untuk menunggu awal tahun dengan cooling down atau bersantai. Namun Desemberku malah selalu dibuka dengan lembaran baru. Pemikiran dan perasaan baru yang fresh, yang masih belum terkontaminasi oleh hal duniawi yang melenakan. Semoga selalu bisa bertahan seperti ini. Nothing to lose, apa adanya, ndak ngoyo, tidak memaksakan diri atau apapun hal itu disebut :) 2013 hampir usai, aku tahu sudah banyak dosa yang menghinggapiku. Berkaca-kaca aku mengingatnya. Ampuni hambamu ini Ya Allah. Tapi aku yakin Tuhanku Maha Pengampun. Cukuplah aku menyesali. Aku janji akan kuambil hikmahnya dan takkan kuulangi lagi. Begitu pun masa depan. Terkadang membuatku khawatir.