di setiap perjumpaan, aku selalu berharap waktu berhenti berlari bahkan mungkin untuk selamanya
di setiap jurang perpisahan, aku selalu melantunkan doadoa, semoga waktu dengan begitu cepat mengembalikan perjumpaan
namun ternyata tidak,,
di setiap rangkaian cerita yang kutemui, selalu saja perpisahan menyisakan sesak bahkan aku harus berjuang menerimana tentang itu walau kutahu sejak pertemuan diciptakan maka saat itu pula perpisahan selalu membayangi
aku tahu itu namun aku juga punya kuasa untuk melawan meski melawan perpisahan serupa dengan menghalau angin.
ah, entahlah.
terlalu pedih berkisah tentang perpisahan. Selalu saja terkesan amat sangat sentimental.
saat perpisahan tiba, yang aku lakukan hanyalah mengeja waktu yang berlalu, menghitung setiap yang kulalui dalam kesendirian dan itu amat menyiksa.
selalu saja ada alasan untuk menemui perpisahan dan kali ini, mungkin sebentar lagi, kami berpisah namun bukan benarbenar berpisah. Hanya sesaat mungkin karena kami sudah merencanakan pertemuan yang indah yang mungkin akan menyatukan lagi kami semakin erat, saling berangkulan tanpa melepas lagi.
pertemuan itu nantinya, semoga saja di sebuah pelaminan, entah kapan namun rencanarencana kami telah terikrar dan direstui segenap semesta
di setiap jurang perpisahan, aku selalu melantunkan doadoa, semoga waktu dengan begitu cepat mengembalikan perjumpaan
namun ternyata tidak,,
di setiap rangkaian cerita yang kutemui, selalu saja perpisahan menyisakan sesak bahkan aku harus berjuang menerimana tentang itu walau kutahu sejak pertemuan diciptakan maka saat itu pula perpisahan selalu membayangi
aku tahu itu namun aku juga punya kuasa untuk melawan meski melawan perpisahan serupa dengan menghalau angin.
ah, entahlah.
terlalu pedih berkisah tentang perpisahan. Selalu saja terkesan amat sangat sentimental.
saat perpisahan tiba, yang aku lakukan hanyalah mengeja waktu yang berlalu, menghitung setiap yang kulalui dalam kesendirian dan itu amat menyiksa.
selalu saja ada alasan untuk menemui perpisahan dan kali ini, mungkin sebentar lagi, kami berpisah namun bukan benarbenar berpisah. Hanya sesaat mungkin karena kami sudah merencanakan pertemuan yang indah yang mungkin akan menyatukan lagi kami semakin erat, saling berangkulan tanpa melepas lagi.
pertemuan itu nantinya, semoga saja di sebuah pelaminan, entah kapan namun rencanarencana kami telah terikrar dan direstui segenap semesta
Komentar