Cincin ini, tidak seperti yang kalian bayangkan tentang cincin dari emas atau bahkan kalian berpikir tentang cincin dari berlian. itu terlalu mahal buat kami. cincin ini bahkan terbuat dari perak atau besi biasa yang kami beli di sudut alun-alun kota ini. suatu senja saat melepas hari yang amat terik, kami memutuskan menghabiskan senja mengitari kota yang sebentar lagi akan kami tinggalkan demi melangkahkan jejak kehidupan yang selanjutnya yang mungkin saja akan kami arungi di ibu kota. tempat yang sebelumnya tidak masuk dalam daftar tempat huni kami namun ternyata selalu saja pikiran tak sejalan dengan skenario langit. kami harus melanjutkan cerita hidup di ibu kota.
kok malah ngelantur kemana-mana ya. Kembalo ke cincin. Mungkin saja ini bukan pertanda kami sudah tunangan namun lebih dari itu, kami saling menyematkan cincin di jari manis sebelah kanan sebagai pertanda kami tidak akan saling meninggalkan bahkan ini yang akan mengikat tali cinta kami.
cincin yang dibeli di saat senja menua menghampiri bumi dengan seberkas cahaya yang menguning di ufuk barat.
entah setelah ini, cerita kami akan berlanjut kemana, namun yang pasti selalu saja kami memupuk harapan dalam hati agar supaya suatu saat kami benarbenar bersatu dalam ikatan pernikahan yang halal. Citacita luhur yang selalu kami panjatkan kepada Langit saat kebersamaan kami dan berharap pula semesta menundukkan kepala lalu mengamini harapanharapan kami.
kok malah ngelantur kemana-mana ya. Kembalo ke cincin. Mungkin saja ini bukan pertanda kami sudah tunangan namun lebih dari itu, kami saling menyematkan cincin di jari manis sebelah kanan sebagai pertanda kami tidak akan saling meninggalkan bahkan ini yang akan mengikat tali cinta kami.
cincin yang dibeli di saat senja menua menghampiri bumi dengan seberkas cahaya yang menguning di ufuk barat.
this rings was engaged us |
Komentar