Langsung ke konten utama

SUPPLY DALAM PELAYANAN KESEHATAN

Di semester 7 ini, saya mendapat tugas kuliah yang spesial, benar-benar susah untuk mencari referensinya. Semua buku referensi berbahasa Inggris dan harus benar-benar dimengerti terlebih dahulu. Tugas tersebut pada mata kuliah Ekonomi Kesehatan. Alhamdulillah setelah berusaha mencari di berbagai sumber, kelompok saya bisa menyelesaikan tugas tersebut meski tidak sampai 15 hal (padahal makalah). Namun bagi saya, tidak masalah berapa jumlah halaman, yang penting isinya dapat dimengerti oleh pembaca. Sengaja sedikit saya share isi tugas saya di sini, semoga bisa menambah referensi pembaca yang kesulitan mencari bahan supply pelayanan kesehatan. Special Thanks to Ibu Thinni sebagai dosen pembimbing mata kuliah ini, teman-teman 1 kelompok Ekokes.. Zahwa, Riznha, Suloy, Arif, Nana, Ncep, Galih, Hari, dan Anggi :D

Supply dalam pelayanan kesehatan adalah penyediaan pelayanan kesehatan yang disampaikan kepada individu oleh kombinasi tenaga pelayanan kesehatan (seperti dokter, perawat, teknisi, dan para asistennya) dan fasilitas (seperti rumah sakit, klinik rawat jalan, dan laboratorium klinis). Fungsi supply (produksi) menggambarkan hubungan antara output yang berupa pelayanan kesehatan yang berkualitas dan sumber daya (resources) yang digunakan untuk memproduksinya.

Faktor yang Mempengaruhi Supply dalam pelayanan kesehatan
Supply pelayanan kesehatan merupakan derivate (turunan) dari supply pada umumnya. Dengan demikian supply pelayanan kesehatan juga merupakan fungsi produksi dimana yang mempengaruhi supply adalah faktor internal organisasi. Faktor yang mempengaruhi supply dalam pelayanan kesehatan antara lain 6M, 2T, 1I yang dapat dijabarkan sebagai berikut :
a. Man : dokter, dokter spesialis, bidan, perawat, skm, farmasis, tenaga administrasi, dan lain sebagainya.
b. Money : biaya operasional, biaya investasi dan biaya lain-lain.
c. Material : berhubungan dengan logistik pelayanan kesehatan, misalnya obat, suntik, bahan makanan, dan lain sebagainya.
d. Method : SOP rumah sakit, Standart Pelayanan Minimal (SPM), dll.
e. Machine : peralatan laboratorium, peralatan unit penunjang, incenerator, dll
f. Market : wilayah kerja pelayanan kesehatan, segmentasi pasar, masyarakat sasaran yang dibidik berdasarkan proses STP (segmenting, targeting dan posisioning)
g. Teknologi : kecanggihan dan kemutakhiran teknologi yang digunakan misalnya finger print, dan lain sebagainya.
h. Time : waktu yang digunakan untuk pelayanan, unit pelayanan.
i. Informasi : melalui internet, pamflet dan leaflet.
Dari seluruh faktor produksi yang mempengaruhi supply dalam pelayanan kesehatan, tidak semuanya berperan dominan dalam memberikan pelayanan yang berkualitas pada pasien. Untuk mengetahui faktor dominan di antara 6M, 2T, 1I, berikut ini akan dipaparkan contoh supply pada pelayanan keperawatan. Jika input adalah pelayanan keperawatan tiap pasien, maka yang termasuk dalam input dapat berupa jumlah dan tipe perawat dalam unit keperawatan. Hubungan antara pelayanan keperawatan pada tiap pasien dengan tipe perawat dapat ditampilkan dalam fungsi berikut ini:

Qnpc = f (RNs, LPNs, ADs, UN)

Keterangan :
Qnpc = Quantity of nursing patient care (kuantitas pelayanan keperawatan pasien)
RNs = Registered Nurse (Perawat yang terdaftar)
LPNs = Licensed Practical Nurse (Perawat yang telah terlisensi/tersertifikasi)
ADs = Nursing Aides (pembantu perawat)
UN = The type of nursing unit (Unit atau tipe perawatan)

Dari persamaan di atas dapat diketahui bahwa dalam pelayanan keperawatan RNs (perawat yang mahir, sudah memiliki surat ijin praktek, sudah bisa mandiri sebagai perawat panggilan), AD (pembantu perawat) dan LPN (perawat praktek yang masih harus dinaungi oleh institusi), ketiga faktor di atas (RNs, LPNs, Ads) terkategori dalam man, sedangkan UN terkategori dalam machine. Dari kesimpulan di atas dapat dirumuskan bahwa faktor dominan yang mempengaruhi supply pelayanan kesehatan adalah man dan machine :
a. Man
Pelayanan kesehatan merupakan bisnis jasa, jadi man yang memberi pelayanan (man sebagai pemberi jasa). Man pada pelayanan kesehatan memiliki kompetensi secara khusus. Kompetensi ini meliputi keterampilan, kemampuan yang disertai kewenangan yang dilindungi undang-undang.
b. Machine
Machine dalam pelayanan kesehatan dapat berupa fasilitas ataupun sarana khusus untuk pelaksanaan pemeriksaan oleh tenaga kesehatan, seperti dental chair, X-ray, tempat tidur rumah sakit, dan lain-lain.

Dalam mencapai efisiensi dari supply dalam pelayanan kesehatan, kombinasi input yang tepat sangat diperlukan. Contohnya pada pelayanan keperawatan di atas, satu orang LPNs tidak dapat menggantikan satu orang RNs. RNs mungkin memiliki keahlian yang lebih sebagai hasil dari pelatihan tambahan mereka. Oleh karena itu, LPNs mungkin dapat menggantikan sebagian pekerjaan dari RNs, namun tidak bisa semuanya. Kombinasi antara berbagai jenis tenaga kesehatan sangat penting untuk ditentukan dengan tepat oleh para pengambil keputusan, karena dapat meminimalkan biaya penyediaan keperawatan.
Dari seluruh penjelasan di atas dapat disimpulkan rumus fungsi faktor yang mempengaruhi supply dalam pelayanan kesehatan adalah :

Qsmc = f (Man, Machine I 4M, 2T, 1I)

Meskipun faktor dominan yang mempengarui supply dalam pelayanan kesehatan adalah Man dan Machine saja, namun faktor lainnya tidak boleh dihilangkan. Karena bila salah satu faktor produksi lain tidak ada, maka output dari suppy pelayanan kesehatan tersebut akan menjadi produk cacat atau pelayanan kepada pasien tidak maksimal.

Elastisitas Supply dalam pelayanan kesehatan
Elastisitas adalah ukuran respons jumlah permintaan atau jumlah penawaran terhadap perubahan salah satu penentunya. Elastisitas penawaran/supply (Es) yaitu presentase perubahan jumlah barang yang ditawarkan akibat terjadinya perubahan harga itu sendiri. Penawaran suatu barang dikatakan elastis apabila jumlah yang ditawarkan berubah banyak jika harganya berubah.
Dalam pelayanan kesehatan, supply dipengaruhi oleh faktor produksi dari provider. Faktor dominan yang paling berpengaruh dalam supply pelayanan kesehatan adalah man dan machine. Contoh di poli gigi, penawaran pelayanan kesehatan gigi sangat ditentukan oleh faktor produksi seperti dokter gigi dan dental chair.
Suatu saat harga yang ditawarkan di pelayanan kesehatan di poli gigi naik, maka kenaikan harga tersebut tidak mempengaruhi kuantitas jumlah pasien yang dapat diperiksa di poli gigi. Hal ini dikarenakan jumlah man dan machine berupa dokter gigi dan dental chair terbatas, sehingga meskipun biaya periksa per pasien naik, maka dokter gigi tetap tidak bisa memaksakan untuk melayani lebih banyak pasien dari supply maksimumnya. Selain itu, provider pelayanan kesehatan tidak mungkin menambah jumlah dokter gigi dan dental chair dalam jangka waktu pendek.
Dari penjelasan contoh di atas, dapat disimpulkan bahwa kurva elastisitas supply pelayanan kesehatan adalah inelastis. Sebab perubahan harga tidak mempengaruhi perubahan kuantitas pelayanan yang ditawarkan.

Supply maksimum adalah jumlah maksimum/ kemampuan maksimum/ kapasitas maksimum barang atau jasa yang dapat dihasilkan dalam periode tertentu. Dalam bidang kesehatan, cara menghitung supply maksimum dapat diterapkan dalam 3 jenis pelayanan, antara lain rawat jalan, penunjang medis, dan rawat inap, sebagai berikut :

Rawat jalan (pelayanan poli gigi)
Di Puskesmas Oro-Oro Ombo Madiun, lama pelayanan poli gigi rata-rata 40 menit per pasien dengan jumlah dentist chair sebanyak dua unit. Jam buka layanan mulai pukul 08.00 sampai 13.00, (5 jam) maka perhitungan supply maksimum adalah sebagai berikut:
Identifikasi sumber daya
Sumber daya yang dibutuhkan dalam pelayanan poli gigi Puskesmas Oro-Oro Ombo Madiun antara lain :
Man : 2 dokter gigi umum dan 1 staff administrasi
Material : obat-obatan, bahan penambal gigi, kapas, dan lainnya
Machine : 2 set dentist chair
Market : Seluruh masyarakat di wilayah kerja puskesmas
Technologi : Orthodental tool
Time : 5 jam per hari selama 24 hari kerja dalam 1 bulan
Information : Poster berisi informasi identitas dokter gigi, waktu pelayanan, jam buka poli
Identifikasi sumber daya yang paling dominan dalam pemberian pelayanan
Sumber daya yang paling dominan dalam pemberian pelayanan untuk pasien adalah unit dentist chair dan jumlah dokter gigi yang tersedia. Sedangkan sumberdaya lain diasumsikan telah tersedia. Dentist chair merupakan alat utama dalam pelayanan di poli gigi. Sedangkan dokter gigi memiliki peran dominan untuk melakukan pemeriksaan kepada pasien.
Identifikasi waktu yang tersedia dalam 1 periode
Jam buka puskesmas perhari adalah 5 jam x 24 hari (hari aktif dalam 1 bulan) = 120 jam
Identifikasi waktu untuk 1 kali pelayanan
1 kali pelayanan membutuhkan waktu 40 menit
Menghitung supply maksimum
supply maksimum= (lama waktu yang tersedia)/(lama waktu pelayanan per pasien) xjumlah alat dan nakes
(120 jam x 60 menit)/(40 menit) x 2= (7200 menit)/(40 menit) x 2=180 pasien per bulan
Keterangan :
Perhatikan pada jumlah alat dan nakes. Misalnya ada 2 dokter gigi, namun hanya memiliki 1 set dentist chair, maka jumlah alat dan nakes tetap dihitung 1. Atau sebaliknya ada 2 set dentist chair, namun hanya ada 1 dokter gigi, maka jumlah alat dan nakes juga tetap dihitung 1. Baru apabila dokter gigi dan dentist chair masing-masing ada 2, maka jumlah alat dan nakes baru dihitung 2.

Jadi jumlah maksimum pasien yang dapat diperiksa oleh Poli gigi Puskesmas Oro-Oro Ombo Madiun adalah 180 pasien per bulan.

Penunjang Medis (Radiologi)
Identifikasi sumber daya
Sumber daya yang dibutuhkan dalam pelayanan radiologi antara lain :
Man : 1 orang radiolog dan 1 staff administrasi
Material : baju ronsen, negatif
Machine : 1 unit X-Ray Machine
Market : Masyarakat umum
Time : 8 jam per hari selama 20 hari kerja dalam 1 bulan
Information : Poster berisi informasi penggunaan baju khusus ronsen, waktu pelayanan, jam buka poli
Identifikasi sumber daya yang paling dominan dalam pemberian pelayanan
Sumber daya yang paling dominan dalam pemberian pelayanan untuk pasien adalah unit X-Ray Machine dan radiolog tersedia. Sedangkan sumberdaya lain diasumsikan telah tersedia. X-Ray Machine merupakan alat utama dalam pelayanan di radiologi. Sedangkan radiolog juga memiliki peran dominan sebagai tenaga ahli yang bertugas untuk mengoperasikan alat.
Identifikasi waktu yang tersedia dalam 1 periode
Jam buka poli perhari adalah 8 jam perhari x 20 hari (hari aktif dalam 1 bulan) = 160 jam
Identifikasi waktu untuk 1 kali pelayanan
1 kali pelayanan membutuhkan waktu 30 menit

Menghitung supply maksimum
supply maksimum= (lama waktu yang tersedia)/(lama waktu pelayanan per pasien) x jumlah alat&nakes
= (160 jam x 60 menit)/(30 menit) x 1= (9600 menit)/(30 menit) x 1=320 pasien per bulan

Keterangan :
Perhatikan pada jumlah alat dan nakes. Perhitungannya sama seperti pada rawat jalan. Man dan machine keduanya harus ada dan jumlahnya sama.

Jadi jumlah maksimum pasien yang dapat diperiksa oleh pelayanan radiologi adalah 320 pasien per bulan.

Rawat Inap
Identifikasi sumber daya
Sumber daya yang dibutuhkan dalam pelayanan rawat inap puskesmas antara lain:
Man : 2 dokter umum dan 4 perawat
Material : obat, infus, selimut, seprei, oksigen, dan lainnya
Machine : tempat tidur (20)
Market : Seluruh masyarakat di wilayah kerja puskesmas
Time : 24 jam per hari dalam 1 bulan
Information : Poster berisi informasi jam besuk
Identifikasi sumber daya yang paling dominan dalam pemberian pelayanan
Sumber daya yang paling dominan dalam pemberian pelayanan rawat inap untuk pasien adalah jumlah tempat tidur. Sedangkan sumberdaya lain diasumsikan telah tersedia.
Identifikasi waktu yang tersedia dalam 1 tahun
24 jam x 365 = 8760 jam
Identifikasi waktu untuk 1 kali pelayanan
Rata-rata lama perawatan seorang pasien (AvLOS) di rawat inap adalah 6 hari
Menghitung supply maksimum
Penghitungan supply maksimum rawat inap terdapat dua jenis, antara lain :
Supply maksimum menurut jumlah hari rawat
supply maksimum=jumlah hari yang tersedia x jumlah tempat tidur
= 365 hari x 20
= 7300 hari
Jadi jumlah maksimum hari rawat yang dapat dihasilkan oleh 20 tempat tidur, dengan asumsi setiap hari tempat tidur tersebut tidak pernah kosong adalah 7300 hari

Supply maksimum menurut jumlah pasien yang dirawat
supply maksimum= (jumlah tempat tidur yang tersedia x jumlah hari pelayanan)/AvLOS
(20 x 365)/6=1216 pasien per tahun
Jadi jumlah maksimum pasien yang dapat dirawat dengan adanya 20 tempat tidur dan rata-rata lama perawatan 6 hari adalah 1216 pasien per tahun.

referensi :
Buku Kumpulan Materi Kuliah Ekonomi Kesehatan tahun 2006 FKM UNAIR
Makalah Dasar Ilmu Ekonomi Supply tahun 2010 FKM UNAIR
Makalah Ekonomi Kesehatan Review Supply tahun 2011 FKM UNAIR
Makalah Ekonomi Kesehatan Supply Pelayanan Kesehatan Dan Perhitungan Supply Maksimum Di Bidang Pelayanan Kesehatan tahun 2010 FKM UNAIR
http://www.cbo.gov/ftpdocs/99xx/doc9924/Chapter5.9.1.shtml diakses tanggal 11 Oktober 2011 ; pukul 10.20

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hikmah Film Tenggelamnya Kapal Van der Wijck

Malam itu aku bersama sahabatku, Rahma menonton suatu film yang diangkat dari novel karangan Buya Hamka. Sebenarnya aku tidak terlalu penasaran dengan film tersebut, namun aku hanya ingin melepas penat setelah lelah dengan rutinitas sehari-hari. Cukup banyak hikmah dari film itu yang membuatku ingin menuliskannya di sini. Cinta.. cinta takkan membuat dirimu menjadi lemah, karena cinta akan menguatkan hatimu.. Mampu membuatmu berjuang menjadi lebih baik. Dengarlah.. Berikan kesempatan kepada orang yang kau sayangi, kau cintai.. Biarkan dia bicara, dengarkanlah dengan hati. Meskipun dalam hatimu dipenuhi amarah dan dendam padanya. Karena di lain waktu engkau akan sangat menyesal telah meninggalkannya. Janganlah kamu menyimpan dendam dan amarah dalam hatimu. Karena sesungguhnya kebahagiaan itu ada di dalam hati. Walau kau tampak kaya, bahagia di luar tapi apabila hatimu gersang itu hanyalah ilusi. Kau tetaplah menderita. Harta dan kecantikan takkan menjamin hidupmu bahagia. Perbed

Resensi Buku Cerita dalam Keheningan

Judul         : Cerita dalam Keheningan Penulis     : Zara Zettira ZR Penerbit     : Esensi, Erlangga Group "In silence, there is a story of miracles. In silence, you will find many things you won't find in searching..." “...saat inilah yang kita miliki karena kemarin bukan lagi milik kita dan hari esok belum tentu kita jumpai.” Saya bukan orang yang terlalu suka membaca novel yang agak berat. Dulu bacaan saya hanyalah teenlit dan sejenisnya. Maka saya tidak mengenal siapa itu Zara Zettira ZR. Kali ini saya berkesempatan untuk membaca salah satu karyanya yang best seller lewat buku yang berjudul Cerita dalam Keheningan. Sebuah buku yang mengangkat kisah nyata tentang perjalanan hidup penulis sendiri. Zaira Ramadhani, seorang gadis yang lahir dari keluarga kaya raya dan terhormat. Dia tinggal di sebuah paviliun mewah bersama keluarga besarnya, keluarga petinggi partai politik yang juga seorang pebisnis, keluarga yang terdiri dari berbagai ras, suku, buday