Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2015

RINDU YG BERSEMAYAM

jendela ruangan itu. aku sering menata banyak berkas di dekatnya. sambil menerawang jauh. gedung gedung yg menjulang, jalan yang padat, langit sore yang syahdu. di sudut sana aku menemukan rindu itu. rindu akan kota kecilku. awan yang sedikit biru memerah menambah rasa itu. mungkin benar kota kecilku hanya sebatas semalam sampai. tak terpisah oleh lautan. tapi bukankah sama saja dia tetap jauh dan tak terjangkau rengkuhan tanganku saat ini. kutatap dan kuhela nafas sejenak. bercampur haru rasaku. sudah sejauh ini perjalanan hidup yg kulalui. seperempat abad sebentar lagi. rindu ini tak pernah pergi dia kan selalu bersemayam di hati. sore yg tenang di kuningan, 30 juni 2015

UANG ITU

hari ini aku mengembalikan yang bukan hakku. walo disuruh bikin bill, walo disuruh menaati atasan, walo disuruh ngikut aja. tapi aku yakin pada hatiku. uang segitu terlalu rendah utk membeli ketenangan dan kejujuran. maaf aku menuruti kata hatiku semuanya. semoga untuk selanjutnya Engkau selalu memberi petunjuk Ya Rabb. aku terlalu takut untuk mengambil yg bukan hakku. karena itu tidak akan barokah. apalagi kalo masuk ke perut. semoga Engkau selalu melindungi langkahku Ya Rabb. Aamiin

RAMADHAN 1436 H

banyak ujian di setiap waktu banyak keberkahan di sela sela langkah semoga senantiasa diberikan kesabaran keikhlasan di hati bismillah Ya Allah maafkanlah hambaMu ini yg masih sering dikuasai emosi dan ego semoga kamu selalu sabar denganku juga calon suamiku bimbing aku yang masih labil ini doaku terbaik untukmu

MAKASSAR 25-26 Juni 2015

ini kali kedua aku bertandang ke makassar. 7 jam dari tempat masa kecilmu beranjak dewasa, enrekang. selalu ada sensasi yang berbeda saat aku menginjak tanah makassar ini. seperti aku sudah mengenal, tak asing dan merasa bangga bisa kesana. lagi2 waktuku sempit, hanya semalam aku bebas melihat seluruh isi kota. namun aku merasa lebih beruntung kali ini. aku makan berbagai macam makanan khas kota tempat kuliahmu dulu. coto, barangko, jalangkotte, es palu butung (entah betul apa salah aku menyebut namanya) hehe tak kusangka lagi ibumu susah payah mengirimiku makanan buatannya sendiri. kering kentang, bolu dan roti kering apa itu namanya sukses memenuhi bagasiku. terima kasih ibu dan kamu, itu mengobati kekecewaanku yang tak bisa bertemu dgn salah 1 saudaramu. jam 12 siang tepat pesawatku harus pergi meninggalkan kotamu. sebenarnya aku masih ingin ke losari, rotterdam, trans studio makassar namun waktu belum berpihak padaku. semoga bersama kamu nanti kita bisa menjelajahi lebih dalam ko

APA KABAR BAPAK

Apa kabar bapak? Engkau baik2 saja bukan di "sana"? Di sini putri kecilmu telah beranjak dewasa. Semoga aku selalu bisa menjadi putri kebanggaan dan kesayangan Bapak. Hampir 12 tahun aku tak bisa melihatmu lagi. Bapak sebentar lagi aku akan menikah dengan pria pilihanku. Bapak mengenalnya dari "sana" kan? Semoga Engkau meridhoi pilihan hidupku ya Pak. Maafkan kami, Bapak.. sungguh maafkan kami yang seringkali melampaui batas dalam mencinta. Bapak doakan kami selalu bisa menghadapi bahtera rumah tangga bersama. Semoga waktu tidak memangkas kebahagiaan kami ya Pak. Ajari kami agar bisa selalu bersabar dalam emosi dan ego yang melekat di jiwa. Bapak baik2 ya di "sana" di sisiNya di tempat yang terindah. Aku sangat tahu Engkau adalah orang yang baik dan sederhana. Meski tak sempat jelas kumengerti dan kukecap manis teladanmu. peluk sayang putri kecilmu :')

BERHENTI DI KAMU

Kamu.. kukenal hampir 2,5 tahun yang lalu Hanya dalam rentang waktu itulah aku begitu mencintamu Aku bisa merasa pulang saat ada di sisimu Tampil apa adanya tanpa perlu takut dicacat Pelengkapku itulah dirimu Kamu.. yang sederhana, terkadang membuatku terperangah Meledak2 marah lalu begitu mengasihi Sayang kepadaku meski dengan ketidaksempurnaanmu Aku perempuan biasa yang tak banyak menuntut Hidup bersamamu dengan tanggung jawab dan kesetiaan itu cukup  Tak banyak kuberpikir, aku berhenti di kamu Sejak kamu datang ke rumah dan menemui mamaku

MELIHAT MASA LALU

Barusan aku seperti melihat ibu dosenku di sini Namanya Ibu Ernawaty Tapi sayang sekali, karena mataku minus aku tak yakin itu beliau Rasanya saat melihat beliau semua kenangan itu menyeruak Unair, FKM, ruang kelas, mata kuliah AKK, teman2 seperjuangan Tapi apa daya aku terlambat untuk mengejarnya Bahkan aku tak yakin dengan penglihatanku sendiri Sebentar tadi kulihat dia berjalan dengan kakak kelasku yang bekerja di sini juga Mungkin itu memang Ibu dosenku dan dia tak mengenaliku karena aku bukan mahasiswa menonjol yg suka bertanya Aku hanya penghuni kelas yang biasa Kupu Kupu dan belajar dengan baik demi IPK yang bagus Semoga di lain waktu aku diberi kesempatan untuk sekedar menyapa langsung dosenku, tidak hanya beliau tapi dosen FKM yang lain juga yang mungkin kebetulan tugas ke Jakarta Bapak Ibu Dosen terima kasih atas segala ilmu yang kau berikan