Sudah hampir 2 minggu ini aku sakit. Awalnya hanya demam dan flu biasa. Namun pada saat akan kembali ke Surabaya karena aku sudah merasa sedikit fit, tiba2 aku mengalami sakit yang lain. Ada darah yang keluar dari duburku. Semula aku dan mama mengira itu darah menstruasi. Tapi ternyata bukan, karena aku sudah mengalami menstruasi selama 1 minggu. Kakak yang waktu itu masih merasa marah, sensi atau hanya menggodaku pun sampai ke rumah lagi untuk menjengukku dan membawaku ke UGD rumah sakit bersama mama. Akhirnya diketahui aku mengalami ambeien sampai pendarahan dan kata dokter harus dioperasi. Aku mau menangis mendengarnya. Tapi kakak menguatkanku dan kasihan mama kalau sampai melihatku menangis.
Rawat inap selama 3 hari harus kulalui. Alhamdulillah kata dokter yang menangani boleh rawat jalan, dengan kata lain tidak harus operasi. Mama dan kakak setia menemaniku dan memperhatikanku. Aku juga dijenguk oleh sahabatku mbak tutut, saudaraku mas didit, mbak eka dan teman2 sekolah mama. Banyak teman di surabaya yang juga menanyakan keadaanku. Aku bersyukur ternyata masih banyak teman yang peduli padaku. Di sini mungkin aku bisa melihat siapa orang yang benar2 peduli padaku, yang sadar akan kehadiranku. Saat sakit jujur ada perasaan yang sedikit menggangguku. Aku terpaksa tidak masuk kerja di kampus selama lebih dari 2 minggu karena ternyata kontrolku masih senin depan. Aku merasa tidak enak, kepikiran, tapi bagaimana lagi. Aku memang sakit dan tak ada orang yang mau pastinya. Aku hanya bisa minta maaf dan berusaha segera sembuh agar selasa depan bisa masuk kerja lagi. Aku sempat kepikiran apakah aku bisa diterima bekerja lagi di kampus karena tidak masuk lama. Semoga saja tidak apa2 dan aku bisa bekerja seperti semula.
Hari ini aku mulai merasa lebih baikan dan sudah bisa BAB hehe. Alhamdulillah. Entah mengapa setiap tahun aku selalu diberi sakit oleh Allah sampai harus bedrest tapi disyukuri saja. Kata temanku mungkin Allah ingin aku beristirahat sejenak dari rutinitas. Aku pernah mendengar saat orang sakit, diambil rejekinya, diambil kecantikannya, dan diambil dosanya. Nah setelah sembuh semuanya dikembalikan kecuali dosanya. Sudah diampuni oleh Allah. Aamiin. Karena sakitku ini, ada suatu hal yang membuatku bahagia. Mama semakin dekat dengan kakak. Aku bisa melihat kakak tulus menyayangiku dan menerimaku walau aku sakit seperti ini. Aku bisa melihat orang yang kucintai dan kusayangi lebih lama dari biasanya, bahkan hampir setiap hari. Mama dan kakak, i love you.
Rawat inap selama 3 hari harus kulalui. Alhamdulillah kata dokter yang menangani boleh rawat jalan, dengan kata lain tidak harus operasi. Mama dan kakak setia menemaniku dan memperhatikanku. Aku juga dijenguk oleh sahabatku mbak tutut, saudaraku mas didit, mbak eka dan teman2 sekolah mama. Banyak teman di surabaya yang juga menanyakan keadaanku. Aku bersyukur ternyata masih banyak teman yang peduli padaku. Di sini mungkin aku bisa melihat siapa orang yang benar2 peduli padaku, yang sadar akan kehadiranku. Saat sakit jujur ada perasaan yang sedikit menggangguku. Aku terpaksa tidak masuk kerja di kampus selama lebih dari 2 minggu karena ternyata kontrolku masih senin depan. Aku merasa tidak enak, kepikiran, tapi bagaimana lagi. Aku memang sakit dan tak ada orang yang mau pastinya. Aku hanya bisa minta maaf dan berusaha segera sembuh agar selasa depan bisa masuk kerja lagi. Aku sempat kepikiran apakah aku bisa diterima bekerja lagi di kampus karena tidak masuk lama. Semoga saja tidak apa2 dan aku bisa bekerja seperti semula.
Hari ini aku mulai merasa lebih baikan dan sudah bisa BAB hehe. Alhamdulillah. Entah mengapa setiap tahun aku selalu diberi sakit oleh Allah sampai harus bedrest tapi disyukuri saja. Kata temanku mungkin Allah ingin aku beristirahat sejenak dari rutinitas. Aku pernah mendengar saat orang sakit, diambil rejekinya, diambil kecantikannya, dan diambil dosanya. Nah setelah sembuh semuanya dikembalikan kecuali dosanya. Sudah diampuni oleh Allah. Aamiin. Karena sakitku ini, ada suatu hal yang membuatku bahagia. Mama semakin dekat dengan kakak. Aku bisa melihat kakak tulus menyayangiku dan menerimaku walau aku sakit seperti ini. Aku bisa melihat orang yang kucintai dan kusayangi lebih lama dari biasanya, bahkan hampir setiap hari. Mama dan kakak, i love you.
Komentar