Semakin menua diri
dan terlena dengan hal yang tidak substansif.
Waktu memang tidak pernah mau berkompromi tentang dirinya yang
mengiringi perjalanan hidup. Setahun yang lalu bahkan serasa baru seminggu ketika di penghujung akhir tahun, kami menuliskan resolusi 2015 atau
tepatnya keinginan di tahun 2015 dan anehnya, mayoritas poin resolusi tahun
lalu sudah kami raih kemudian hal apa lagi yang membuat kami tidak mensyukuri
nikmat Tuhan?
Resolusi tahun lalu
yang kami cantumkan di poin pertama sudah terwujud di tanggal 3 Oktober 2015. Yah,
poin penting resolusi tahun lalu adalah menikah dan sekarang sudah benar –
benar terjadi. Poin berikutnya mungkin tidak terlalu terukur meski poin 4
yang masih belum terwujud, mempunyai
rumah minimalis.
Kembali lagi diujung
tahun. Momen yang selalu kami jadikan sebagai momentum untuk menuliskan
impian-impian dalam setahun kedepannya. Okelah, tanpa mengurangi kesyukuran
terhadap banyak pencapaian di tahun ini, kami akan kembali merumuskan beberapa
impian di tahun 2016.
- Membeli rumah dan atau mengontrak rumah yang bisa menampung keluarga yang datang dari kampung. Sekarang kami masih tinggal di rumah kos yang super minimalis tanpa kamar sehingga serasa tidak ada ruang privasi.
- Kami diberi kesehatan wal afiat. Sehat jasmani dan rohani
- Bertemu dengan Guru spiritual yang benar-benar mengajak untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui penyucian jiwa
- Saya (Suami) bekerja di instansi pemerintahan dan atau BUMN (Amiin Ya Rabb)
- Mendapat peluang beasiswa untuk melanjutkan pendidikan S2
- lebih banyak lagi membaca buku
- Kandungan isteri sehat wal afiat sampai melahirkan dengan normal.
- Membeli motor matic dan perlengkapan rumah tangga di rumah/kontrakan baru.
Semoga tidak termasuk
dalam impian yang muluk-muluk. Semoga Allah selalu meridhai setiap langkah dan
pencapaian dalam hidup.
Mampang Prapatan VII
31 Desember 2015 18:53
Saat sahutan terompet sudah terdengar dari dalam rumah
Komentar