Langsung ke konten utama

Terima Kasih Mas Minha





Minggu 5 Mei 2013 mungkin jadi hari yang tak terlupakan seumur hidupku. Ya hari itu merupakan salah 1 hari terindah dan sangat menyenangkan untukku. Mas Minha adalah seseorang yang spesial bagiku. Dia yang dalam 2 bulan terakhir mengisi hari-hariku akan datang menemuiku di surabaya. Dia ingin mengajakku jalan-jalan seharian. Jujur aku memang sangat ingin bertemu dengannya karena kangen sekali. Dia pun juga begitu. Padahal kami sudah bertemu sebulan sebelumnya di rumahku Madiun.

Mas Minha berangkat dari Ngawi, kota tempat dia bekerja hari Minggu pukul 01.00 WIB dini hari. Aku sangat menghargai usahanya itu. Aku tidak menyangka dia rela dini hari berangkat ke surabaya demi bertemu denganku. Dan ternyata dia benar menepati janjinya. Sekitar pukul 05.00 WIB pagi dia mengirim sms bahwa dia sudah sampai di terminal Bungurasih. Akhirnya kami janjian bertemu di halte Royal karena aku sudah tahu tempat itu dan tidak terlalu jauh dari kosku. Jam 05.45 WIB aku berangkat dari kos menjemputnya di halte Royal, tak lupa membawa helm untuknya. Tapi ternyata sebelum aku berangkat, dia yang naik bis kota sudah sampai di halte Royal. Aku jadi tidak enak karena membuatnya menunggu lama. Namun, dia sempat mengirim sms jangan buru2 sepedaan. Setelah membaca sms nya, segera saja aku berangkat. Dalam perjalanan menjemput Mas Minha, hatiku semakin deg2an. Gimana ya hari ini? Apakah akan menyenangkan? Ah kuharap begitu. Aku memacu motorku tidak terlalu kencang dan jalanan memang masih sepi. Jadi perjalananku menjemputnya lancar2 saja.

Sekitar pukul 06.00 WIB aku sampai di halte Royal. Aaah Mas Minha beneran sudah datang. Aku melihat dia duduk santai sambil memainkan hapenya. Dia memakai kaos hijau. Dia tampak sangat fresh, aku senang campur deg2an saat melihatnya hehe. Aku tersenyum padanya dan dia juga. Momen itu yang paling aku suka, saat awal aku bertemu dengannya hehe. Dia mengajakku duduk di halte tersebut sambil ngobrol. Aku segera menanyakan apakah dia lama menungguku, dia bilang tidak masalah, yang penting aku tidak buru2 saat menjemputnya. Dia langsung menunjukkan hapenya yang baru, katanya aku ingin lihat. Aku mulai memainkan hape touch screen itu. Tapi karena aku memang tidak ahli makanya selalu bingung dan minta dia ajarin hehe. Aku melihat foto, lagu dalam hape itu. Dia bilang suka lagu stranger dari secondhand serenade. Setelah puas sebentar memainkan hapenya, aku memberikannya kepada Mas Minha. Namun dia tidak mau, dia bilang aku saja yang bawa hapenya. Awalnya aku tidak mengerti, kenapa harus aku yang bawa. Tapi belakangan aku paham mungkin dia ingin aku tidak terganggu dengan hapenya dan percaya kepadanya. So sweet sekali... bener ga masku sayang? Hehe.. rencana awal kami ingin ke taman bungkul, namun karena Minggu pagi ada car free day maka benar saja jalanan ke sana ditutup, akhirnya kami sepakat pergi ke balai kota. Karena kalau minggu pagi disana juga banyak orang yang berolahraga.

Sampai di balai kota kami berjalan berkeliling mencari tempat duduk untuk mengobrol. Kami mulai banyak bertukar cerita mulai tentang kabar, pekerjaan, dan apa saja yang bisa jadi bahan obrolan. Awalnya aku kikuk sekali berjalan berdua dengannya. Tapi lama2 aku terbiasa. Kami tidak lama di balai kota, karena mas minha merasa lapar dan ingin makan mie ayam. Padahal sebenernya aku pengen makan nasi aja, tapi karena mas minha ingin mie ayam, aku ngikut saja deh. Lagian aku juga doyan hehe. Jadi kami akhirnya mulai pergi mencari sarapan.

Setelah naik motor beberapa saat, kami menemukan warung yang berjualan mi ayam. Akhirnya kami makan disitu. Kami memesan mie ayam dan teh panas, teh kesukaan mas minha hehe... aku jadi ketularan sekarang suka minum teh panas dan jarang minum es lagi. Mas minha makannya habis duluan, sedangkan aku seperti biasa gak habis, apalagi sayurnya, tidak aku makan karena aku tidak begitu suka sayur. Tiba-tiba ada yang menelepon mas minha, cukup lama. Mas minha bicara dalam bahasa makassar yang aku sama sekali tidak mengerti. Sedikit bosan ditambah penasaran apa yang dibicarakannya. Katanya sih telepon dari sepupu mas minha. Setelah itu kami cukup lama mengobrol di warung mie ayam itu, mas minha menunjukkan sms2 dari mamaku yang membuatku tertawa malu hehe..

Habis kenyang makan mie ayam, aku dan mas minha sepakat pergi ke tugu pahlawan, karena ingin foto2 di sana. Di perjalanan mas minha berkata merasa capek, dia menyuruhku memijat di sekitar pundak dan lehernya. Aku pun dengan ragu2 memijat. Baru kali ini aku mijat cowo selain ayahku sendiri. Hmm speechless deh jalan sama mas minha padahal belom setengah hari jalannya hehe...

Sampai di tugu pahlawan cuaca sudah panas dan suasananya ramai. Aku dan mas minha akhirnya berjalan berkeliling dulu, karena ingin foto masih ramai banyak orang. Akhirnya kami duduk di tempat yang agak teduh. Mas minha mengajakku foto bareng pakai hapenya. Karena tidak ada orang yang diminta tolong untuk memotret kami, akhirnya kami foto sendiri. Pake hape mas minha dan hape ku, cukup bagus hasilnya. Dalam hati aku senang karena akhirnya punya foto berdua. Setelah bosan duduk di situ, dia mengajakku berjalan lagi mengitari tugu pahlawan. Kali ini dia menarik tanganku dan menggandeng tanganku erat. Aku terdiam. Antara takut dan deg2an. Aku belum pernah digandeng cowok seerat itu. Aku menurut saja, tapi akhirnya aku bilang kalau aku tidak biasa digandeng cowok. akhirnya mas minha melepas genggaman tangannya dan bilang maaf karena dia tidak tau. Aku juga jadi tak enak dengannya. Kami pun masing2 jadi terdiam. Di tugu pahlawan mas minha banyak foto2 di berbagai space. Aku dengan senang hati memotretnya, yang penting dia senang dan bahagia jalan2 di surabaya hehe

Setelah dari tugu pahlawan sebelumnya kami sepakat akan pergi ke BG Junction, namun tiba2 mas minha ingin ke ampel. Bahkan dia bertanya sampai ke beberapa orang ke mana arah ampel. Ingin sekali dia ke sana. Padahal dia sudah pernah kesana, aku yang belom. Aku menurut saja. Akhirnya kami sampai juga di ampel. Kami parkir agak jauh kemudian berjalan menuju makam sunan ampel. Di sana ramai sekali padahal mas minha ingin foto, akhirnya mas minha berfoto di bagian depan masjid. Entah kenapa aku tidak terlalu suka di ampel. Kami cuma sebentar di sana. Saat berjalan pulang menuju parkiran motor, mas minha menggandeng tanganku lagi dan dia bilang sayang padaku. Aku juga. Mungkin tak pernah terucap tapi dalam hatiku aku sayang padanya.

Dari ampel kami menuju BG Junction, disana aku dan mas minha pergi ke foodcourt karena haus sekali ingin minum yang segar2. Kami memesan minuman saja, mas minha es kacang ijo dan aku jus jeruk. Di sana kami banyak mengobrol lagi terutama mengenai hubungan kami. Kami sepakat bahwa tetap melanjutkan hubungan ini sampai tiba saatnya kami bilang ke orang tua mas minha. Dia selalu memintaku untuk berjanji tidak sedih lagi. Selama jalan di BG Junction mas minha selalu menggenggam tanganku erat. Memperlakukanku seperti putri. Perhatian sekali denganku. Aku merasa sangat disayang. Kemudian dia mengajakku ke Suramadu. Aku sih senang jalan2 dan setuju saja hehe

Kami ke suramadu setelah sholat Dhuhur. Walaupun mas minha sangat mengantuk, kami tetap kesana. Setelah bertanya arah ke suramadu ke beberapa orang, kami tau arah ke sana juga. Itu karena aku tidak hafal jalan. Padahal aku sudah kesana 2x. Payah yah. Kami melewati jembatan suramadu dengan perasaan senang. Sebenarnya mas minha ingin berfoto tapi dilarang berhenti di jalan. Akhirnya kami sampai di  Madura, di sana aku dan mas minha beristirahat di warung yang berjualan es degan. Aku memesan minum es degan, sedangkan mas minha tiduran beristirahat. Aku kasian dengannya pasti sangat kecapekan. Dia selalu bilang sayang padaku, bahagia denganku. Dan aku hanya bisa malu2 mendengarnya.

Setelah dari suramadu aku berhasil mengajaknya ke kampus C unair. Duduk bersama beberapa saat di tepi danau, mengajaknya ke fakultasku. Sebenarnya itu impianku sejak dulu. Mengajak orang yang spesial bagiku pergi ke kampusku, tempat aku kuliah selama 4 tahun karena aku selalu merasa sepi dan sendiri saat di surabaya. Dan impianku baru terwujud bersama mas minha. Mungkin dia tak terlalu senang ke kampus c, tapi aku lega bisa memenuhi impianku. Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 15.30, akhirnya kami memutuskan untuk menghentikan jalan2 kami. Dengan berat hati, aku mengantarnya ke halte royal lagi. Namun sebelumnya kami mampir isi bensin kemudian makan di warung penyetan dekat royal. Seperti biasa mas minha habis duluan makannya. Saat aku kepedesan makan lele, dia bilang mau membantu menghabiskannya, akhirnya aku menyuapi mas minha 3x. Akhir2 ini dia bilang dia sangat suka kusuapi. Aku tidak menyangka hal itu. Padahal aku ragu2 saat menyuapinya. Mas minha selalu berhasil membuatku speechless hari itu.. :)

Sungguh bermakna perjalanan bersama kami hampir 12 jam. Saat terakhir kami harus berpisah sangat berat. Sebelum mas minha balik ngawi dia memintaku berjanji 3 hal, jangan sedih lagi, jangan suka mengeluh, dan harus terima konsekuensi apabila memang benar kami tidak berjodoh. Tapi aku sayang mas minha, aku tak tau bila harus benar kami tak berjodoh. Aku selalu berdoa kami bisa sama2. Saat aku mau memacu motorku, aku bercerita ada beberapa cowok yang berusaha mendekatiku, akhirnya kami duduk kembali ke halte karena mas minha ingin mendengar ceritaku. Aku merasa sedikit bersalah kepada mas minha. Tapi setelah lega bercerita semua, kami sepakat untuk janji yang ke3 harus siap atas konsekuensi masing2.

Akhirnya waktunya aku pulang juga, sudah hampir pukul 17.00 WIB, mas minha memasangkan helm di kepalaku, membantu mengatur motorku. Mas minha sangat baik dan perhatian padaku. Bahkan semua cerita yang kutulis ini tak akan pernah bisa mewakili apa yang kurasakan saat itu. Semua tersimpan erat dalam hatiku. Semoga kita bisa selalu sama2 ya mas minha. Aku selalu berdoa untuk kebaikan kita, semoga mas juga. Terima kasih ya..

dik windi sayang mas minha.... 





9 Mei 2013
Kamar Kos Kalidami, Surabaya

Komentar

SERENITY mengatakan…
like this,
really good try, beib...!

Postingan populer dari blog ini

SUPPLY DALAM PELAYANAN KESEHATAN

Di semester 7 ini, saya mendapat tugas kuliah yang spesial, benar-benar susah untuk mencari referensinya. Semua buku referensi berbahasa Inggris dan harus benar-benar dimengerti terlebih dahulu. Tugas tersebut pada mata kuliah Ekonomi Kesehatan. Alhamdulillah setelah berusaha mencari di berbagai sumber, kelompok saya bisa menyelesaikan tugas tersebut meski tidak sampai 15 hal (padahal makalah). Namun bagi saya, tidak masalah berapa jumlah halaman, yang penting isinya dapat dimengerti oleh pembaca. Sengaja sedikit saya share isi tugas saya di sini, semoga bisa menambah referensi pembaca yang kesulitan mencari bahan supply pelayanan kesehatan. Special Thanks to Ibu Thinni sebagai dosen pembimbing mata kuliah ini, teman-teman 1 kelompok Ekokes.. Zahwa, Riznha, Suloy, Arif, Nana, Ncep, Galih, Hari, dan Anggi :D Supply dalam pelayanan kesehatan adalah penyediaan pelayanan kesehatan yang disampaikan kepada individu oleh kombinasi tenaga pelayanan kesehatan (seperti dokter, perawat, tekn

Hikmah Film Tenggelamnya Kapal Van der Wijck

Malam itu aku bersama sahabatku, Rahma menonton suatu film yang diangkat dari novel karangan Buya Hamka. Sebenarnya aku tidak terlalu penasaran dengan film tersebut, namun aku hanya ingin melepas penat setelah lelah dengan rutinitas sehari-hari. Cukup banyak hikmah dari film itu yang membuatku ingin menuliskannya di sini. Cinta.. cinta takkan membuat dirimu menjadi lemah, karena cinta akan menguatkan hatimu.. Mampu membuatmu berjuang menjadi lebih baik. Dengarlah.. Berikan kesempatan kepada orang yang kau sayangi, kau cintai.. Biarkan dia bicara, dengarkanlah dengan hati. Meskipun dalam hatimu dipenuhi amarah dan dendam padanya. Karena di lain waktu engkau akan sangat menyesal telah meninggalkannya. Janganlah kamu menyimpan dendam dan amarah dalam hatimu. Karena sesungguhnya kebahagiaan itu ada di dalam hati. Walau kau tampak kaya, bahagia di luar tapi apabila hatimu gersang itu hanyalah ilusi. Kau tetaplah menderita. Harta dan kecantikan takkan menjamin hidupmu bahagia. Perbed

Resensi Buku Cerita dalam Keheningan

Judul         : Cerita dalam Keheningan Penulis     : Zara Zettira ZR Penerbit     : Esensi, Erlangga Group "In silence, there is a story of miracles. In silence, you will find many things you won't find in searching..." “...saat inilah yang kita miliki karena kemarin bukan lagi milik kita dan hari esok belum tentu kita jumpai.” Saya bukan orang yang terlalu suka membaca novel yang agak berat. Dulu bacaan saya hanyalah teenlit dan sejenisnya. Maka saya tidak mengenal siapa itu Zara Zettira ZR. Kali ini saya berkesempatan untuk membaca salah satu karyanya yang best seller lewat buku yang berjudul Cerita dalam Keheningan. Sebuah buku yang mengangkat kisah nyata tentang perjalanan hidup penulis sendiri. Zaira Ramadhani, seorang gadis yang lahir dari keluarga kaya raya dan terhormat. Dia tinggal di sebuah paviliun mewah bersama keluarga besarnya, keluarga petinggi partai politik yang juga seorang pebisnis, keluarga yang terdiri dari berbagai ras, suku, buday