Setahun sudah aku di kos genteng ijo itu. Kos pertamaku di jakarta. Ah aku tak mengerti kenapa keadaan harus memaksaku pindah. Aku bukan tipe orang yang suka berdinamika alias pindah2 kos. Tapi keadaan lah yang memaksaku begini. Di kos itu hari demi hari, malam demi malam aku lalui. Banyak suka duka di kos itu bersama kakak juga. Tangis, tawa, senyum, gurat kesedihan membuatku kuat bertahan di sini dan akhirnya aku sudah merasa nyaman dengan kos genteng ijo bak rumahku sendiri. Tapi apa dayaku, aku harus pindah karena kos itu akan direnovasi.
Sabtu lalu dengan setengah hati aku mencari kos baru bersama kakak. Betapa susahnya menemukan kos baru yang sesuai dengan tipeku. Satu per satu dari belakang pom depkes, belakang perbanas, sampai pedurenan masjid kami cek satu per satu. Tapi tak ada yang menarik hatiku. Hatiku memang masih tertancap di kos genteng ijo. Sampai saat kami merasa sudah putus asa. Kami memasuki kos yang jaraknya hanya sepelemparan batu dari kosku genteng ijo. Jujur saja aku tertarik tapi aku masih takut tak bisa merasa nyaman di situ. Semoga Allah senantiasa membantuku.
Kemarin sore tak disengaja aku berbincang dengan bapak kosku. Dia bercerita kosnya akan dibangun 2 lantai. Semua akan diberi AC dan kamar mandi dalam. Dan tentu saja harga per bulan akan naik karena ada AC nya. Tapi saat kutanya kira2 sebulan berapa. Bapak kos menjawab belum tau. Hmm.. aku jadi pesimis akan kembali di kos itu. Apalagi membangun kos 2 lantai pasti butuh waktu lama. Mungkin aku memang harus bertahan April - September di kos baru sederhanaku sebelum mengontrak rumah petakan bersama kakak. Meski begitu aku tetap akan meninggalkan nomor hp ku di bapak kos. Mungkin saja masih bisa cocok dengan kos itu. Tapi lihat saja nanti. Ah.. aku sampai lupa belum menceritakan ini sama kakak. Ya biar kakak membaca sendiri di blog ini hehe
Sabtu lalu dengan setengah hati aku mencari kos baru bersama kakak. Betapa susahnya menemukan kos baru yang sesuai dengan tipeku. Satu per satu dari belakang pom depkes, belakang perbanas, sampai pedurenan masjid kami cek satu per satu. Tapi tak ada yang menarik hatiku. Hatiku memang masih tertancap di kos genteng ijo. Sampai saat kami merasa sudah putus asa. Kami memasuki kos yang jaraknya hanya sepelemparan batu dari kosku genteng ijo. Jujur saja aku tertarik tapi aku masih takut tak bisa merasa nyaman di situ. Semoga Allah senantiasa membantuku.
Kemarin sore tak disengaja aku berbincang dengan bapak kosku. Dia bercerita kosnya akan dibangun 2 lantai. Semua akan diberi AC dan kamar mandi dalam. Dan tentu saja harga per bulan akan naik karena ada AC nya. Tapi saat kutanya kira2 sebulan berapa. Bapak kos menjawab belum tau. Hmm.. aku jadi pesimis akan kembali di kos itu. Apalagi membangun kos 2 lantai pasti butuh waktu lama. Mungkin aku memang harus bertahan April - September di kos baru sederhanaku sebelum mengontrak rumah petakan bersama kakak. Meski begitu aku tetap akan meninggalkan nomor hp ku di bapak kos. Mungkin saja masih bisa cocok dengan kos itu. Tapi lihat saja nanti. Ah.. aku sampai lupa belum menceritakan ini sama kakak. Ya biar kakak membaca sendiri di blog ini hehe
Komentar