Apa saja zat gizi yang Anda ketahui? Karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air. Mungkin itu yang akan Anda sebutkan. Namun tahukah Anda, ada zat gizi yang tak kalah penting dari semua yang telah disebutkan di atas. Zat gizi tersebut adalah serat. Serat sebenarnya tersusun dari karbohidrat kompleks yang ada di dalam bahan makanan nabati.
Serat merupakan zat gizi yang memiliki kaya manfaat bagi tubuh. Beberapa manfaatnya adalah dapat mencegah kanker usus besar, karena serat mempercepat lewatnya makanan di dalam saluran pencernaan sehingga memperpendek waktu transit dan mencegah paparan bahan penyebab kanker pada pencernaan. Kemudian bisa mengatasi susah buang air besar. Serat dapat menjaga kadar air dalam saluran pencernaan. Oleh karena itu, serat dapat membantu memperlunak konsistensi tinja, sehingga mudah dikeluarkan dan membantu mengatasi susah buang air besar. Selain itu, serat juga membantu metabolisme lemak sehingga menurunkan kadar kolesterol darah dan gula darah. Serat dapat mengikat kolesterol dan asam empedu serta membawanya keluar dari tubuh bersama dengan tinja, sehingga konsentrasi lemak dan kadar kolesterol dalam darah menurun. Dan serat dapat membantu diet. Serat bersifat mengenyangkan dan memperlancar proses metabolisme tubuh sehingga sangat baik dikonsumsi penderita obesitas. Karbohidratnya juga sukar dicerna sehingga kita akan merasa kenyang lebih lama tanpa takut kegemukan.
Menurut rekomendasi ADA (American Dietetic Association), kebutuhan serat sama dengan umur (dalam tahun) ditambah 5 gram serat setiap hari. Misalnya untuk anak berusia 7 tahun, maka kebutuhan seratnya adalah 12 gram atau (7 + 5) gram setiap hari. Kebiasaan pola makan yang kaya serat sebaiknya diperkenalkan sejak dini, misalnya 2 tahun, karena pada masa inilah seseorang belajar akan pola makan yang sehat. Pola makan dengan kandungan gizi lengkap-seimbang pada masa ini menjadi sangat penting karena merupakan langkah pencegahan akan beragam penyakit degeneratif di masa dewasa dan tua. Pada usia 20 tahun, kebutuhan seratnya sudah mencapai 25 gram atau (20 + 5) gram serat setiap hari. Sedangkan untuk dewasa dan manula dianjurkan untuk mengkonsumsi serat antara 25 hingga 35 gram setiap hari. Namun, rata-rata konsumsi serat penduduk Indonesia adalah 10,5 gram (Hasil riset Puslitbang Gizi Depkes RI tahun 2001). Angka ini menunjukkan bahwa penduduk Indonesia baru memenuhi kebutuhan seratnya sekitar 1/3 dari kebutuhan ideal rata-rata 30 gram setiap hari. Jadi konsumsi serat kita masih sangat kurang.
Perlu diingat bahwa kurangnya konsumsi serat dapat menyebabkan susah BAB, wasir, obesitas, dan timbulnya-penyakit ala masyarakat Barat, seperti aterosklerosis (penyumbatan pembuluh darah), yang selanjutnya bisa mengarah ke penyakit jantung koroner (PJK), diabetes, hiperkolesterol (kelebihan kolesterol), hipertensi, hiperlipidemia (kelebihan lemak), atau kanker kolon (usus besar). Oleh karena itu, kita harus mencukupi kebutuhan serat tubuh kita dengan mengkonsumsi makanan berserat. Sumber serat pangan yang baik adalah sayuran, buah-buahan, serealia, dan kacang-kacangan.
Namun, di jaman yang semakin modern ini, tak semua orang punya waktu mencari makanan yang mengandung serat. Mereka lebih memilih fast food yang lebih enak dan cepat dikonsumsi. Maka muncullah serat pangan instan. Kita tak perlu lagi mengunyah sayur berpiring-piring, cukup dengan satu gelas saja, sudah dapat memenuhi kebutuhan serat tubuh kita. Tetapi menurut para ahli kesehatan, serat instan yang banyak dijual di pasaran hanya bersifat membantu kecukupan asupan serat yang dibutuhkan tubuh. Namun, tetap yang wajib dan lebih baik untuk tubuh adalah mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan asli dan alami. Sedangkan yang instan hanya membantu saja.
Komentar