Langsung ke konten utama

Mbak Tutut, My Best Friend Forever

Namanya Tutut Widowati. Tapi dari dulu aku lebih nyaman memanggilnya mbak tutut. Ya karena memang dia lebih tua hampir setahun dariku, perawakannya yang dewasa, dan pemikirannya yang bijak. Kami saling berkenalan semenjak kelas 1 SD. Itu pun secara tidak sengaja karena mamaku dan ibunya saling ngobrol waktu daftar ulang masuk SD. Saat itu kami hanya kenal dan sempat bermain sebentar. Kelas 2, 3, 4, dan 5 SD kami tidak dekat karena kami punya teman bermain yang berbeda. Namun di kelas 6 kami menjadi dekat. Aku lupa peristiwa apa yang menjadikan kami dekat. Waktu itu mbak tutut sudah bersahabat duluan dengan Martha, yang sekarang juga sahabat baikku.

Di SMP kami semakin dekat. Bahkan sekelas di kelas 1 dan 2 kami sebangku. Kami mulai terbiasa saling curhat. Mulai masalah pelajaran hingga masalah cowok. Kami sama2 menyukai seseorang di SMP hehe. Bahkan mbak tutut suka sama orang itu sampai kuliah, dan orang itu tidak tau. Wonderful -_-
Namun di kelas 3 SMP kami harus terpisah, karena mbak tutut emang pinter dia tetap di kelas unggulan, sedangkan aku harus terdepak di kelas biasa hehe. Bersyukur di kelas 3 aku sekelas dan sebangku sama Martha sehingga aku semakin akrab dengannya. Jadi kami terbiasa tunggu2an kalau pulang sekolah biar bisa pulang bareng. Aku, Mbak Tutut, dan Martha. Ahh... takkan kulupakan hal itu.

Bahkan di SMA kami juga 1 sekolah, namun tidak dengan Martha. Di kelas 1 kami beda kelas, namun sebelahan. Persahabatan kami semakin erat. Beruntungnya di kelas 2 dan 3 kami sekelas lagi tapi kami tidak sebangku. Karena aku punya kawan baru yang memintaku sebangku dengannya. Namanya Bethy. Sekarang dia kerja di Banten. Walau tak sebangku, persahabatan kami tak pernah putus. Aku juga hampir tak pernah bertengkar dengannya. Dia sabar dan dewasa sekali.

Masa kuliah, kami harus pergi berlawanan arah dari Madiun. Dia di Solo dan aku di Surabaya. Tapi kami berjanji komunikasi takkan pernah putus. Aku selalu curhat sama mbak tutut kalau ada apa2. Masalah hati ku pun kuceritakan padanya. Dia pun juga begitu. Hal itu berlangsung sampai sekarang, sampai aku lulus kuliah dan bekerja, sedangkan dia lanjut S2.

Sudah belasan tahun aku menjadi sahabatnya. Kalau ditanya tentang kekurangannya, jujur aku bingung dan tak bisa menjawab. Dia adalah orang yang sangat baik dan tulus. Pandai, cakap, dan dewasa. Suaranya bagus sekali saat menyanyi. Tapi dia selalu menyembunyikan kelebihannya dan kurang mengembangkannya. Kemudian dia juga gampang nervous. Tapi sungguh kekurangannya tak ada apa2nya dibanding kelebihan yang dimilikinya. Malah kekurangannya adalah kelebihannya.

Mungkin tak banyak lagi masalah pribadi yang kami ceritakan seperti masa remaja dulu, karena kami sudah makin dewasa. Namun tetap persahabatan kami takkan pernah usai. Kurang lebih sudah 16 tahun kami bersahabat semoga terus selamanya.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

SUPPLY DALAM PELAYANAN KESEHATAN

Di semester 7 ini, saya mendapat tugas kuliah yang spesial, benar-benar susah untuk mencari referensinya. Semua buku referensi berbahasa Inggris dan harus benar-benar dimengerti terlebih dahulu. Tugas tersebut pada mata kuliah Ekonomi Kesehatan. Alhamdulillah setelah berusaha mencari di berbagai sumber, kelompok saya bisa menyelesaikan tugas tersebut meski tidak sampai 15 hal (padahal makalah). Namun bagi saya, tidak masalah berapa jumlah halaman, yang penting isinya dapat dimengerti oleh pembaca. Sengaja sedikit saya share isi tugas saya di sini, semoga bisa menambah referensi pembaca yang kesulitan mencari bahan supply pelayanan kesehatan. Special Thanks to Ibu Thinni sebagai dosen pembimbing mata kuliah ini, teman-teman 1 kelompok Ekokes.. Zahwa, Riznha, Suloy, Arif, Nana, Ncep, Galih, Hari, dan Anggi :D Supply dalam pelayanan kesehatan adalah penyediaan pelayanan kesehatan yang disampaikan kepada individu oleh kombinasi tenaga pelayanan kesehatan (seperti dokter, perawat, tekn

Hikmah Film Tenggelamnya Kapal Van der Wijck

Malam itu aku bersama sahabatku, Rahma menonton suatu film yang diangkat dari novel karangan Buya Hamka. Sebenarnya aku tidak terlalu penasaran dengan film tersebut, namun aku hanya ingin melepas penat setelah lelah dengan rutinitas sehari-hari. Cukup banyak hikmah dari film itu yang membuatku ingin menuliskannya di sini. Cinta.. cinta takkan membuat dirimu menjadi lemah, karena cinta akan menguatkan hatimu.. Mampu membuatmu berjuang menjadi lebih baik. Dengarlah.. Berikan kesempatan kepada orang yang kau sayangi, kau cintai.. Biarkan dia bicara, dengarkanlah dengan hati. Meskipun dalam hatimu dipenuhi amarah dan dendam padanya. Karena di lain waktu engkau akan sangat menyesal telah meninggalkannya. Janganlah kamu menyimpan dendam dan amarah dalam hatimu. Karena sesungguhnya kebahagiaan itu ada di dalam hati. Walau kau tampak kaya, bahagia di luar tapi apabila hatimu gersang itu hanyalah ilusi. Kau tetaplah menderita. Harta dan kecantikan takkan menjamin hidupmu bahagia. Perbed

Resensi Buku Cerita dalam Keheningan

Judul         : Cerita dalam Keheningan Penulis     : Zara Zettira ZR Penerbit     : Esensi, Erlangga Group "In silence, there is a story of miracles. In silence, you will find many things you won't find in searching..." “...saat inilah yang kita miliki karena kemarin bukan lagi milik kita dan hari esok belum tentu kita jumpai.” Saya bukan orang yang terlalu suka membaca novel yang agak berat. Dulu bacaan saya hanyalah teenlit dan sejenisnya. Maka saya tidak mengenal siapa itu Zara Zettira ZR. Kali ini saya berkesempatan untuk membaca salah satu karyanya yang best seller lewat buku yang berjudul Cerita dalam Keheningan. Sebuah buku yang mengangkat kisah nyata tentang perjalanan hidup penulis sendiri. Zaira Ramadhani, seorang gadis yang lahir dari keluarga kaya raya dan terhormat. Dia tinggal di sebuah paviliun mewah bersama keluarga besarnya, keluarga petinggi partai politik yang juga seorang pebisnis, keluarga yang terdiri dari berbagai ras, suku, buday